Tentang SMA Negeri 19 Jakarta

SMA Negeri 19 Jakarta diresmikan pada 1 Agustus 1966 berdasarkan SK Penguasa Pelaksana Dwikora Daerah Jakarta Raya tertanggal 14 Februari 1966. Gedung sekolah ini awalnya dibangun oleh organisasi Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) pada 17 Maret 1900 sebagai sekolah modern pertama bagi masyarakat Tionghoa bernama Zhong Hua Xue Tang. Pendirian sekolah ini merupakan respon masyarakat Tionghoa terhadap pemerintah kolonial Belanda yang tidak menyediakan pendidikan bagi anak-anak mereka. Organisasi THHK juga menginspirasi lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada 1908.

Pada tahun 1942, gedung ini digunakan sebagai kamp tawanan oleh tentara Jepang dan kemudian hanya diizinkan untuk sekolah dasar. Setelah kemerdekaan, pendidikan SD, SMP, dan SMA kembali berjalan. Tahun 1956, gedung baru bertingkat dua dengan 24 kelas dan dua aula dibangun.

Pada 1 November 1957, Jajasan Pendidikan dan Pengadjaran (JPP) didirikan untuk menampung siswa WNI dari sekolah-sekolah Tionghoa yang ditutup akibat peraturan pemerintah. Gedung sekolah Pa Hoa akhirnya diambil alih pemerintah pada 6 April 1966 setelah peristiwa G30S 1965, dan sekolah Pa Hoa resmi ditutup.